Monday, October 18, 2010

"Uang adalah sebuah komitmen"

Sebuah keluarga yang ingin mencapai tingkat hidup yang berkualitas tentunya tidak lepas dari dukungan ekonomi (keuangan) yang memadai, dan tidak cukup dengan emosi/perasaan cinta dan kasih sayang belaka.

Hidup memerlukan "bahan bakar" guna membiayai segala kebutuhan hidup, mulai dari pangan, sandang hingga papan; juga kebutuhan akan pendidikan yang memadai, hingga rekreasi yang seimbang.

Jadi ungkapan cinta memakai untaian kata dan kalimat yang sangat indah sudah tidak cukup, bahkan pernyataan cinta memakai mawar merah-pun juga tidak membuktikan bahwa Anda sungguh mencintai istri dan anak-anak Anda.

Dengan bekerja dan berkarya, serta memberi nafkah melalui "keringat" dan "darah" serta tetesan "air mata" adalah sebuah pembuktian nyata tanpa perlu disertai dengan kata-kata manis nan gombal.

Sekarang saatnya "Kerja Nyata" dan bukan NATO (never action talking only), buktikan Cinta Anda dengan Nafkah keluarga, dengan bekerja dan berkarya secara halal.

Sudahkah Anda penuhi janji dan sumpah pernikahan Anda? Semoga...



Salam, Freddy Pieloor

Monday, September 6, 2010

MONEYnLOVE Inspiration: "Suami gaji pas-pasan, Istri tidak puas-puas?"

Dear Rekans,


Selamat siang dan selamat berhari minggu,


Siang ini saya ingin share tentang keuangan keluarga yang bertajukkan:

"SUAMI GAJI PAS-PASAN, ISTRI TIDAK PUAS-PUAS?"

Apa yang sebenarnya terjadi dibelakang pertengkaran tentang keuangan,
bila suami mendapat gaji pas-pasan, dan tidak mencukupi membayar se-
gala biaya kebutuhan keluarga, lalu istri frustasi dan kecewa, sambil
mengurut dada dan berpikir 'bagaimana dia harus memutar otak' untuk
mencukupkan gaji yang sedikit dengan kebutuhan keluarga yang begitu
banyak?"

Pertengkaran terkait keuangan dalam sebuah keluarga begitu mendominasi,
dan menurut penulis buku & motivator ternama T.H. EKER menyatakan:
"Data Statistik menunjukkan bahwa sebab nomor satu keretakan rumah
tangga adalah Uang. Alasan terbesar di balik pertengkaran orang-orang
tentang Uang sebenarnya bukanlah uang itu sendiri, melainkan ketidak-
cocokan cetak biru (blue print) keuangan mereka!"

Seperti yang tertulis dalam buku "MONOGAMI lebih baik dari Poligami?"
saya menulis bahwa pertengkaran dan perceraian terjadi karena:
"Konsep dan pemahaman akan uang serta tanggung-jawab dari suami
dan istri sunggung berbeda", sehingga mereka harus duduk dan bicara,
serta membuat sebuah tatanan dan komitmen baru terkait keuangan mereka.

Saat ini banyak suami dan istri yang tidak bicara mengenai bagaimana
mereka merencanakan dan mengelola keuangan keluarga. Lebih banyak
yang merasa takut pasangannya tersinggung dan marah, kala bicara masalah
uang. Mereka segan dan merasa tabu bicara mengenai uang dan bagaiman
pengelolaannya.

Suami tidak mengungkapkan berapa gaji yang diperolehnya?
Suami takut menanyakan ke istri, gaji buat keperluan apa saja dan mana
perinciannya?
Istri takut menanyakan berapa gaji suami dan mana slip gajinya?
Istri takut minta lebih jatah biaya rumah tangga, dengan menunjukkan perincian
biaya kebutuhan keluarga setiap bulannya?

Setiap problem pasti ada akarnya, dan yang harus dibenahi adalah akarnya
dan bukan menyalahkan buahnya. Buah hanyalah akibat atau hasil dari kerja
akar. Jadi yang harus dibenahi adalah akarnya.

Akar ini adalah konsep dan prinsip keuangan suami dan istri.
Suami hanya berpikir bahwa kalau sudah kerja dan dapat gaji, berarti dia
sudah bertanggung jawab, walaupun gajinya sangat minim.
Istri berpikir suami harus memenuhi seluruh biaya keluarga berapapun
biayanya, tanpa harus berupaya mencari cara menekan biaya
atau membantu suami mencari tambahan rejeki.

Jangan menyalahkan siapapun akan kondisi ini, namun yang terpenting
adalah mencari solusi yang terbaik bagi kehidupan keuangan masa
depan. Suami dan istri harus sadar diri dan bekerja sama mengupayakan
segala cara, agar kebutuhan makan & pendidikan keluarga tercukupi.

Mungkin suami harus sekolah lagi agar memperoleh promosi,
atau suami harus cari pekerjaan lain atau tambahan, untuk memperoleh
gaji lebih besar.
Mungkin istri harus merencenakan dan mensiasati kebutuhan keluarga
lebih efisien dan ekonomis, atau membantu suami mencari tambahan rejeki.

Intinya:
Suami harus bergerak maju dan berkembang terus.
Istri harus pandai dan mendorong suami agar lebih sukses.

Apa pendapat Anda?

Semoga bermanfaat.


Salam,
Freddy Pieloor
Independent Financial Planner & Book Author
www.MONEYnLOVE.com

Wednesday, June 2, 2010

"RENEW YOUR MARRIAGE"

Dear Rekan2,


Selamat pagi dan salam sejahtera,


Saya sungguh berbahagia bisa menjumpai Anda kembali,
dalam momen "MONEYnLOVE Inspiration" .

Kali ini saya ingin berbagi dengan tema:


"RENEW YOUR MARRIAGE,
REVIEW YOUR FINANCIAL COMMITMENT"

- Sudah berapa lama Anda menikah?
- Apakah Anda "puas" dan "bahagia" dengan "cara" dan
konsep keuangan yang Anda jalani berdua?
- Apakah Anda dan Dia tidak memiliki rahasia terkait
uang?
- Apakah Anda bebas memakai uang gaji Anda sesuai dengan
budget yang telah disepakati?
atau sebaliknya Anda sering membeli barang secara sembunyi2?
- Sudah berapa banyak investasi yang Anda miliki berdua,
yang diperuntukkan bagi masa depan keluarga Anda?
- Apakah Anda merasa pasangan Anda tidak "jujur" dan "adil"
dalam menetapkan anggaran bagi Anda dan keluarga?
- Apakah Anda "tidak mampu" bicara blak-blakan karena
pasangan Anda yang mencari uang dan Anda tinggal terima setoran?
- Apakah Anda khawatir dengan masa depan keluarga Anda,
karena cara dan gaya hidup Anda dan pasangan "berlebihan"
dan mengutamakan "hari ini" tanpa merencanakan masa depan?
- Dan banyak perasaan dan pikiran yang Anda simpan dan pendam
sendiri tentang keuangan dan masa depan.

Ingat:
Persoalan keuangan merupakan salah satu pemicu terdahsyat
sebuah keretakan dan pertengkaran rumah tangga,
dan cukup banyak yang berakhir dengan perceraian.

Sex, Money and Love (Small Medium Large) adalah 3 unsur yang
dapat mempererat atau menjauhkan Anda dari pasangan.

Ada emosi di ke 3 unsur tersebut, serta menyita perasaan dan pikiran.

Anda ingin memilih yang mana, mempererat atau menjauhkan?

------------ -------

Saya berharap Anda dan pasangan dapat "memulai" hari yang "baru"
dengan "Memperbaharui Perkawinan Anda dengan Menata Ulang
Financial Commitment" Anda berdua.

Bicarakan, diskusikan dan sepakati yang terbaik bagi masa depan
keluarga Anda, karena Anda dan Dia adalah 2 orang yang bersepakat
dalam membangun dan menata bersama dalam mencapai keluarga
sejahtera dan bahagia.

Anda tanpa Dia adalah perempuan atau lelaki biasa,
dan tidak bisa disebut istri atau suami.
Dia tanpa Anda, juga sama.

Tidak ada yang lebih tinggi derajat atau pangkatnya,
Anda berdua adalah pasangan atau partner yang setara dan sejajar,
yang tepat berada di sisi pasangan Anda,

Bicaralah sekarang juga,
hindari keributan dan ketidak-sesuaian pemahaman,
hindari penyesalan saat waktu sudah tidak Anda miliki lagi.

Saya percaya Anda dan Dia memiliki NIAT BAIK dalam membangun Keluarga,
dan NIAT BAIK tersebut harus diwujudkan dengan pembicaraan dari hati ke hati,
dari pikiran ke pikiran, dari dompet ke dompet.

------------ ------

Masa sich Anda tidak mau bicara "blak-blakan" tentang MONEY dengan pasangan Anda,
bukannya Anda sudah "buka-bukaan" untuk masalah SEX.

------------ ------

Semoga Anda dan pasangan dapat ber-kompromi yang terbaik
bagi masa depan Keluarga dan anak-anak serta Anda dan pasangan Anda di masa depan.

Semoga bermanfaat.


Salam,
Freddy Pieloor
www.MONEYnLOVE. com

Tuesday, February 23, 2010

"Kedondong atau Duren" - Financial Planner

Dear All,


Apa kabar?
Semoga Anda dalam keadaan sehat & bahagia senantiasa.

Senang bisa menjumpai Anda kembali dalam:
MONEYnLOVE Inspiration dan kali ini saya akan berbagi
dengan tema:

"Kedondong atau Duren:
Saya memakai Kedondong untuk istilah Berondong (bujang) &
Duren untuk Duda Keren atau tidak, itu urusan Anda.

Mana yang lebih baik?
Menikah dengan Kedondong atau dengan Duren?

Tidak ada jawaban yang benar untuk segala kondisi,
sehingga harus Anda pelajari dan kaji lebih dalam,
dan setelah itu baru dapat Anda tentukan mana yang
terbaik bagi Anda.

Saya tidak akan membahas dari sudut kesehatan, kekuatan
dan stamina sex; atau pengalaman hidup atau tidak.

Saya hanya akan mengupas dari sudut keuangan, sesuai
dengan profesi saya sebagai Financial Planner.

Mari kita mulai untuk mengkajinya:

1. Kedondong A (usia di bawah 30 tahun)
Biasanya baru mulai menata karir, sehingga belum memiliki
aset (kecuali dia anak konglomerat).
Bila Anda seorang perawan yang "ber-orientasi Asset", maka tipe
Kedondong A, bukanlah sasaran target Anda.
Secara Financial Character & Attitude, Kedondong A ini belum ma-
tang, namun masih bisa dibentuk.
Kedondong A, sangat sesuai dengan "Pepaya A" (Perawan ingin Kaya
di bawah usia 30 tahun).
Bangunlah bersama dari awal, jauh lebih nikmat.


2. Kedondong B (usia 30 - 40 tahun)
Karir sudah nampak cerah (atau sebaliknya),
dan sudah memiliki Asset (walau belum banyak).
Dalam rentang usia 30 - 40 tahun ini, sudah terlihat apakah karir
Kedondong B ini akan meningkat atau mendatar saja sepanjang Zaman.
Dia sudah mulai menabung dan memiliki beberapa asset sebagai akumulasi
selama 5 - 10 tahun terakhir dia bekerja, atau malah sebaliknya
dia juga belum memiliki asset apapun dan bahkan menabung Liability
segunung.
Sehingga Kedondong B terbagi 2 golongan yaitu:
- Kedondong B+ (artinya Kedondong Bright) &
- Kedondong B- (artinya Kedondong Bloon)

Hati2lah Pepaya tipe B, karena bila Anda salah memilih maka Anda
akan mendapatkan Kedondong Bloon. WASPADALAH!!!


3. Kedondong C (usia 40 - 50 tahun)
Kedondong tipe C ini, sudah matang dalam emosi dan karir,
serta mapan dalam ekonomi dan keuangan.
Dia sudah memiliki asset yang memadai sebagai bekal masa depan,
rencana sudah tertata sejak awal, dan terus menggalang dana.
Dia sudah memiliki "Platform" & "requirement" cukup tinggi
akan perawan macam apa yang dia inginkan.

Kedondong C akan menyukai Perempuan B (Bright) atau
Perempuan C (Cantik).

Kedondong C inipun ada 2 jenis, seperti Kedondong B, yaitu:
- Kedondong C+ (Kedondong Carrat) 24 karat seperti Logam Mulia.
- Kedondong C- (Kedondong Culun), masih bloon aja dari dulu.

---------------
Kelebihan:
Kedondong A, B & C: tidak memiliki liability atas keluarga lama
dari istri pertama atau ke dua atau ke tiga dan seterusnya.
Namanya aja bujang (kalo anak asuh mungkin dia miliki, tapi bukan
istri asuh)
---------------

4. Duren A (Duda Keren atau tidak keren terserah elo aja)
usia dibawah 30 tahun:
Tidak memiliki tanggungan istri, karena istri meninggal
dan tidak memiliki anak.
Duren A dibagi 2 juga:
- Duren A+ (memiliki pekerjaan mapan & asset nil)
- Duren A- (pengangguran dan banyak hutang)

Ayo, mau pilih yang mana?
Bisa memilih yang baik 'kan, seperti kala Anda milih buah
atau sayur?


5. Duren B (usia 30 - 40 tahun)
Duren B ini bercerai dengan istri-nya, namun tidak memiliki
anak. Duren ini masih menafkahi istrinya, selama menjanda.
Duren B dibagi 2 juga:
- Duren B+ (memiliki jabatan/posisi tinggi & asset cukup)
- Duren B- (pekerjaan seadanya & asset nil)


6. Duren C (usia 40 - 50 tahun)
Duren C ini bercerai dengan istrinya dan memiliki anak-anak
dari istri terdahulu. Dia memiliki tanggungan yang segunung,
harus menafkahi istri dan anak-anaknya, termasuk biaya pendi-
dikan hingga Sarjana (S1).
Duren C ini dibagi beberapa:
- Duren C+ (jabatan puncak, gaji masih cukup bayar tanggungan
keluarga lama + keluarga baru, asset memadai)
- Duren C nol (jabatan puncak, gaji ngepas dan cenderung kurang
untuk membayar dua keluarga yang menjadi tanggungannya, asset
tidak ada)
- Duren C- (jabatan pas-pasan, gaji tidak cukup untuk membayar
2 keluarga, asset nil)

Mestinya Duda C ini, sebelum memutuskan untuk "membuka cabang"
ataupun "kantor perwakilan" harus menghitung dahulu "Cash Flow"
serta "Asset & Liability"-nya.

Jangan sampai berani buka cabang, kemudian Kantor Pusat malah tutup.
Berani berbuat, berani bertanggung jawab, itu namanya LELAKI SEJATI.
Yang lain, pasti "Lelaki Hidung ...." (silahkan teruskan sendiri).

---------------

So bagi Anda kaum PEPAYA, silahkan pelajari "Risk Profile"
dari masing-masing Kedondong atau Duren yang ingin Anda pilih.
Anda harus hati-hati, kadang dari luar terlihat "Ranum" dan
"Matang", tetapi sebenarnya menyimpan buah "Asam" atau "Busuk".

Jangan salah pilih, jangan sampai Anda menyesal.
Sekali Anda melangkah, kemudian gagal, maka Anda akan menjadi
"JAMBU" A atau B atau C (Janda Kelambu), dan bulan "Pepaya" lagi.

--------------

Materi di atas adalah akan saya kupas habis dalam buku saya
berikutnya dengan judul: "MONOGAMI is the Way"


Semoga bermanfaat.


Salam,
Freddy Pieloor
www.MONEYnLOVE.com

Friday, February 19, 2010

"Pantaskah aku bicara tentang Uang?"

Dear All,

Senang bisa menjumpai Anda kembali momen MONEYnLOVE Inspiration, dan kali ini saya akan men-share tema "Pantaskah aku bicara tentang uang?".

Seandainya Anda saat ini sedang memadu asmara dengan seorang kekasih, atau Anda yang sudah menikah dan memiliki pasangan hidup, maka menurut saya, Anda sangat pantas bicara tentang "Uang" dengan kekasih atau pasangan hidup Anda.

Mengapa Anda harus bicara tentang Uang?
Jangan jawab dahulu pertanyaan di atas, malah sebaliknya, Anda balik bertanya
"Mengapa Anda tidak bicara mengenai Uang?"
"Apa yang menghalangi Anda untuk membicarakannya?"
"Apakah bicara tentang Uang adalah sebuah hal yang TABU, atau TIDAK PANTAS?"
"Anda melihat dari sisi mana, sehingga berkesimpulan TABU atau TIDAK PANTAS?"

Bila Anda tidak pantas membicarakannya, lantas siapa yang lebih pantas dari Anda?

Anda sudah "harus" membicarakan Uang dengan kekasih atau pasangan hidup Anda, sejak kali pertama Anda "serius" menjalani hidup ini bersamanya. Karena Uang bukanlah sebuah hal yang "AJAIB" atau melanggar "NORMA" atau "SOPAN SANTUN" untuk dibicarakan, uang adalah sebuah Materi Penting yang harus direncanakan, dikompromikan dan disepakati guna menata masa depan Anda dan kekasih/pasangan.

Uang bukanlah tujuan utama, melainkan hanya sebuah ALAT, namun tidak bisa Anda diamkan saja dan berharap segala sesuatunya berjalan sesuai dengan kehendak Anda. Kekurangan Uang bisa menimbulkan kesengsaraan tidak berkesudahan, dan kelebihan uang juga mampu meluluh-lantakan kasih sayang yang telah terjalin indah sebelumnya.

Banyak perceraian dan pertikaian yang terjadi di keluarga Indonesia, baik karena kekurangan ataupun kelebihan uang, karena mereka tidak memahami makna uang dan cara me-manage dengan baik dan bijak.

Berapa banyak orang kaya dan kelebihan uang, namun keluarganya berantakan tidak keruan, dimana suaminya punya pelacur muda, begitupun si istri juga tidak ketinggalan punya gigolo muda, sementara anak-anaknya sedang "nyabu" hingga teler hampir mati di sebuah tempat yang tidak diketahui orang tuanya. Mereka pikir Uang bisa menyelesaikan segala perkara mereka, ternyata mereka keliru besar.

So, UANG harus Anda bicarakan dan manfaatkan bagi keharmonisan dan kesejahteraan keluarga, dan bukan untuk kenikmatan sesaat diri sendiri. UANG bisa berubah menjadi IBLIS yang menyelinap, dan mengelabui Anda.

Anda adalah TUAN uang-uang Anda, jangan sampai Anda diperbudak dan dipecundangi oleh mereka. So, nunggu apalagi, segera sono ngomong sama kekasih atau pasangan hidup Anda. Atur dan tata keuangan sejak sekarang.

Semoga bermanfaat.

Salam,
Freddy Pieloor
www.MONEYnLOVE.com

Wednesday, January 6, 2010

POLIGAMI??? Presiden Punya 5 Istri???

Dear All,

Membaca Kompas, Selasa 5 Januari 2010, halaman 9,
dengan judul:
"Istri Kelima bagi Presiden Jacob Zuma"

Presiden Afrika Selatan yang berasal dari Suku Zulu,
Afrika tersebut memiliki 5 istri, karena dalam adat
suku Zulu tersebut "diperbolehkan" memiliki istri
lebih dari 1.

Apakah Suku-suku lain juga mengijinkan?
Bagaimana dengan kemampuan ekonomi dari yang memiliki
istri dari 1?
Apakah boleh seseorang yang tidak memiliki kemampuan
ekonomi (kere & melarat) memiliki istri lebih dari 1?

Sekilas dari apa yang ditulis KOMPAS, maka saya berpendapat,
seseorang boleh memiliki istri lebih dari 1, bahkan sampai 5
bila ia memiliki posisi keuangan yang kuat (jabatan Presiden
sebuah Negara) dan dia berasal dari Suku Zulu, Afrika.

Mungkin diwaktu mendatang, akan ada tulisan sejenis
yang membahas tentang Adat Istiadat dan Kemampuan ekonomi
dalam menanggulangi "BIAYA" yang menjadi konsekuensinya.

Apakah karena faktor adat dan ekonomi saja si Presiden
kawin sampai 5 kali, atau ada faktor lain?
Hanya dia yang bisa menjawab.


Salam,
Freddy Pieloor
Financial Counselor & Book Author